Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak bumi, telah lama bergantung pada energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi. Namun, dewasa ini, urgensi diversifikasi energi di Indonesia semakin terasa untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, diversifikasi energi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian di pasar energi global. “Indonesia harus segera beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, agar tidak terlalu tergantung pada minyak bumi yang semakin langka dan mahal,” ujar Arifin.
Pakar energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Ir. Ali Sadikin, Ph.D., juga menekankan pentingnya diversifikasi energi di Indonesia. Menurutnya, dengan diversifikasi energi, Indonesia dapat mengurangi risiko terhadap fluktuasi harga minyak bumi di pasar internasional. “Selain itu, dengan diversifikasi energi, kita juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran minyak bumi,” tambah Prof. Ali.
Namun, meskipun penting, proses diversifikasi energi di Indonesia masih terbilang lambat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi energi terbarukan di Indonesia baru mencapai sekitar 12% dari total konsumsi energi pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di Tanah Air.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan investasi dalam pengembangan energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan biomassa. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030, sebagaimana tertuang dalam Kontribusi Penurunan Gas Rumah Kaca Paris Agreement.
Diversifikasi energi di Indonesia bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula hal yang tidak mungkin. Dengan komitmen dan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sebagai negara kepulauan yang kaya akan potensi energi terbarukan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara.