Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Penggunaannya telah memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat secara luas. Dampak positifnya antara lain adalah sebagai sumber energi utama dalam memenuhi kebutuhan listrik, transportasi, dan industri.
Menurut pakar energi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Bambang Gatot, penggunaan minyak bumi telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan sektor industri di Indonesia. “Minyak bumi merupakan sumber energi yang efisien dan dapat diolah menjadi berbagai produk yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Bambang.
Namun, di balik dampak positifnya, penggunaan minyak bumi juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satunya adalah terjadinya polusi udara akibat pembakaran minyak bumi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit kulit.
Menurut Greenpeace Indonesia, penggunaan minyak bumi juga berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. “Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang tidak terbarukan dan menghasilkan gas rumah kaca yang berdampak buruk bagi lingkungan,” ujar juru bicara Greenpeace Indonesia.
Dalam menghadapi dampak negatif penggunaan minyak bumi, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi ini. Salah satunya adalah dengan mengembangkan energi terbarukan seperti energi surya dan angin. Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi menuju energi bersih.
Dengan memahami dampak positif dan negatif penggunaan minyak bumi bagi masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab untuk ikut berperan dalam menjaga bumi ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang.