Pemanfaatan energi terbarukan telah menjadi topik yang semakin hangat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas sebagai sumber energi utama.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia masih sangat bergantung pada minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan energinya. Oleh karena itu, pemanfaatan energi terbarukan menjadi salah satu solusi yang diusung untuk mengurangi ketergantungan tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyatakan bahwa pemanfaatan energi terbarukan seperti panas bumi, angin, dan matahari memiliki potensi yang besar untuk menggantikan minyak dan gas sebagai sumber energi utama. “Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, namun sayangnya belum dimanfaatkan secara optimal,” ujar Fabby.
Salah satu contoh pemanfaatan energi terbarukan yang sedang digalakkan di Indonesia adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga surya. Menurut data dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), potensi energi surya di Indonesia mencapai 207 gigawatt. Namun, hingga saat ini baru sekitar 0,1% dari potensi tersebut yang dimanfaatkan.
Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas, pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Salah satunya adalah Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025.
Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Dari segi infrastruktur, masih diperlukan investasi yang besar untuk membangun pembangkit listrik terbarukan. Selain itu, regulasi yang masih belum jelas juga menjadi hambatan dalam pengembangan energi terbarukan.
Dengan kesadaran akan pentingnya mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia diharapkan dapat terus berkembang. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif, “Pemanfaatan energi terbarukan bukan hanya sekadar opsi, namun sudah menjadi keharusan untuk mencapai ketahanan energi yang lebih baik di masa depan.”
Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan yang kuat, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia bukan lagi sekadar mimpi, namun dapat menjadi kenyataan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat.